Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah Sufi

Kisah Syeikh Abu Bakar Bin Salim

Gambar
Suatu hari seorang wanita mendatangi rumah Al Imam Fakhrul Wujud Syeikh Abi Bakar bin Salim ra. Maksud kedatangan wanita itu adalah untuk memberikan semangkuk bubur gandum kepada Al Imam Fakhril Wujud. Wanita itu telah membuat bubur tersebut semalam suntuk, khusus untuk diberikan kepada Al Imam Fakhril Wujud. Ketika wanita itu sampai di depan pintu rumah Al Imam Fakhril Wujud, maka penjaga pintu berkata, �Ibu mau kemana?�, Wanita itu berkata, �Aku ingin menghadiahkan semangkuk bubur ini untuk Al Imam Syeikh Abi Bakar bin Salim.� Maka penjaga itu berkata, �Wahai ibu, lebih baik makanan ini anda sedekahkan saja kepada para fuqara, karena setiap hari di dapur Al Imam selalu dipenuhi dengan sembelihan kambing dan berbagai macam makanan yang dimasak setiap harinya.� Wanita itu pun merasa kecewa, namun menyadari apa yang telah dikatakan oleh penjaga itu, karena pastilah semangkuk bubur itu tidaklah ada artinya bagi Al Imam Fakhrul Wujud. Ia pun kemudian pergi, meninggalkan rumah Al Imam Fakh

Dialog Sufi: Kisah Abu Bakar Digigit Ular

Gambar
www.nu.or.id Moh Yasir Alimi, PhD, mantan pengurus PCI NU Cabang Istimewa Australia dan New Zealand (2005-2009) berdialog tentang jalan kesufian dengan Syaikh Mustafa Mas�ud al-Naqsabandi al-Haqqani. Sang syekh adalah khadim atau pelayan thariqat Naqsabandi Haqqani di Indonesia. Syaikh Mustafa lahir di Jombang, 25 Januari 1947. Ia adalah ulama sufi Ahlusunnah Wal Jamaa�ah yang menempuh pendidikan di pesantren Darul �Ulum Jombang, IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Setelah itu, Mustafa, yang kini membimbing 90 zawiyyah thariqat Naqsabandiah Haqqani di Indonesia, melanjutkan studinya ke School of Oriental African Studies (SOAS) University of London, dan Studies Johann Wolfgang Goethe Universitat, Frankfurt Am Mainz, Jerman. Sebelum mengabdikan 100 persen waktunya untuk dakwah, ia pernah menjadi peneliti di LP3ES,dosen STAN Jakarta, dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor, dosen Universitas Kebangsaan Malaysia. Pernah juga ia bekerja di Kementerian Belia dan Sukan dan Kuala Lumpur HRDC Traine

Sufi road : Keyakinan dan Prasangka Baik

Gambar
Seorang murid mendambakan syeikh yang akan menyampaikannya kepada Allah. Meski sudah berusaha keras, ia tak berhasil menemukan syeikh yang diidamkan. Suatu hari ada yang berkata kepadanya bahwa ia tidak akan menemukan seorang syeikh yang dapat menyampaikannya kepada Allah kecuali Fulan bin Fulan yang tinggal disuatu kota. Ia pun segera berangkat ke kota itu. Setelah sampai di sana, ia menanyakan tentang orang yang dimaksud. Penghuni kota menun- jukkan kepadanya seorang lelaki yang berperangai buruk dan suka bermaksiat. Ia mendatangi rumah orang itu dan mengetuk pintunya. "Siapa?" tanya pemilik rumah. "Fulan," jawabnya. Pemilik rumah sedang menunggu orang yang kebetulan namanya sama dengan nama si murid. Ia telah berjanji kepadanya untuk bersenang-senang dengan wanita dan minuman memabukkan. Ia lalu membukakan pintu karena mengira bahwa tamu itu adalah temannya. Si murid masuk ke dalam rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, ia lalu duduk bersimpuh dan menangis

Sufi Road : Hakekat Tasawuf : wawancara dg KH. Said Aqil Siradj

Gambar
Berikut adalah wawancara Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia Libya (KKMI) bersama , Bapak. Prof. Dr. K.H. Said Aqil Sirodj, MA. selaku sekjen organisasi internasional tersebut pada acara The Executive Bureau of the World Islamic People's Leadership (WIPL) dan International Bureau of Sufism 11-12 Oktober 2010 lalu di Tripoli, Libya. Sejak dulu, tasawuf telah menuai pro-kontra di dunia Islam sendiri. Bagaimana sebenarnya tasawuf dalam pandangan Bapak ? Sejak lahirnya, tasawuf memang sudah ada yang menyikapinya dengan pro dan kontra. Yang kontra terutama dari ulama hadits akibat perkataan ulama tasawuf yang menganggap tidak cukup mengurusi amaliah lahir (esoteric) tapi juga harus bersifat batin. Tetapi, asal mula tasawuf itu sendiri berangkat dari zuhud dalam menyikapi dunia. Ambisi kemewahan, hedonisme dan hawa nafsu disikapi dengan meninggalkan itu semua karena dianggap negatif. Bahkan, dianggap menghalangi kita menggapai hakikat kebenaran. Seseorang tidak akan mencapai sesuatu ya