Postingan

Menampilkan postingan dengan label Musyawarah Burung

Sufi Road : Musawarah Burung (Mantiqu't-Thair) - 4

Gambar
MUSYAWARAH BURUNG (Nuri - Merak - Itik - Ayam Hutan - Humay) 4. Nuri Lalu datang Nuri dengan gula di paruhnya, berpakaian hijau, dan lengkung leher baju kencana melingkar di lehernya. Rajawali hanyalah nyamuk di sisi keindahannya yang cemerlang; permadani bumi yang hijau ialah pantulan bulu-bulunya, dan tutur katanya ialah sari gula. Dengarkan dia: "Begitu menawan aku ini, hingga manusia keji yang berhati besi mengurungku dalam sangkar. Terikat dalam penjara ini, aku pun merindukan sumber air kebakaan yang dijaga oleh Khizr. Seperti dia, aku pun berpakaian hijau, sebab aku ini Khizr di antara burung-burung. Aku ingin pergi ke sumber air ini, tetapi ngengat tidak berdaya mengangkat dirinya ke sayap Simurgh yang besar itu; mata air Khizr cukuplah bagiku." Hudhud menjawab, "O kau yang tak punya cita-cita kebahagiaan! Siapa yang tak mau meninggalkan hidupnya, bukanlah makhluk. Hidup diberikan padamu agar suatu ketika kau dapat mempunyai sahabat yang mulia. Tempuhlah Jalan it

Sufi Road : Musawarah Burung (Mantiqu't-Thair) - 3

Gambar
MUSYAWARAH BURUNG (Simurgh-Bulbul-Hudhud) 1. Musyawarah Dibuka SEGALA burung di dunia, yang dikenal dan tak dikenal, datang berkumpul. Mereka berkata, "Tiada negeri di dunia ini yang tak beraja. Maka bagaimana mungkin kerajaan burung-burung tanpa penguasa! Keadaan demikian tak bisa dibiarkan terus. Kita mesti berusaha bersama-sama untuk mencarinya; karena tiada negeri yang mungkin memiliki tata usaha yang baik dan tata susunan yang baik tanpa raja." Maka mereka mulai memikirkan bagaimana hendak mencarinya. Burung Hudhud, dengan bersemangat dan penuh harapan, tampil ke muka lalu menempatkan diri di tengah majelis burung-burung itu. Di dadanya tampak perhiasan yang melambangkan bahwa dia telah mengikuti tarikat pengetahuan ruhani; jambul di kepalanya sebagai mahkota kebenaran, dan dia memiliki pengetahuan tentang baik dan buruk. "Burung-burung yang terhormat," dia mulai, "akulah yang bergiat dalam perjuangan suci, dan aku utusan dari dunia yang tak terlihat di ma

Sufi Road : Musawarah Burung (Mantiqu't-Thair) - 2

Gambar
BURUNG-BURUNG BERKUMPUL SELAMAT DATANG, O Hudhud! Kau yang menjadi penunjuk jalan Raja Sulaiman dan menjadi utusan sejati dari lembah, yang beruntung dapat pergi hingga ke batas-batas Kerajaan Saba. Tutur siulmu dengan Sulaiman menyenangkan; sebagai kawan baginya, kau pun mendapat mahkota kehormatan. Kau harus membelenggu setan, si penggoda itu, dan sesudah demikian, kau akan dapat masuk ke istana Sulaiman.1 O, si Goyang Ekor,2 kau yang seperti Musa! Angkat kepalamu dan kumandangkan serulingmu mengagungkan pengetahuan yang benar tentang Tuhan. Seperti Musa, kau pun telah melihat api itu dari jauh,3 kau benar-benar Musa kecil di bukit Tursina. Pembicaraanku tanpa kata, tanpa lidah, tanpa suara; maka pahamilah pula tanpa pikiran, tanpa telinga. Selamat datang, o, Nuri! Kau yang berjubah indah dan mengenakan lengkung leher baju dari api, lengkung leher baju ini patut bagi penghuni neraka, tetapi jubahmu layak bagi sorga. Dapatkah Ibrahim menyelamatkan diri dari api Nimrod? Pecahkan kepala

Sufi Road : Musawarah Burung (Mantiqu't-Thair) - 1

Gambar
I. MADAH DOA PUJI bagi Khalik Yang Kudus, yang telah menempatkan arasy-Nya di atas perairan, dan yang telah menjadikan segala makhluk di bumi. Kepada langit telah Ia berikan kekuasaan dan kepada bumi kepatuhan; kepada langit telah Ia berikan gerak dan kepada bumi ketenangan yang tetap. Ia tinggikan angkasa di atas bumi bagai tenda tanpa tiang-tiang penyangga. Dalam enam masa Ia ciptakan ketujuh kaukab dan dengan dua huruf1 Ia ciptakan kesembilan kubah langit. Pada mulanya Ia sepuh bintang-bintang dengan emas, hingga di rnalam hari langit dapat bermain triktrak. Dengan berbagai sifat Ia anugerahi jaringan tubuh, dan telah ditaruh-Nya debu pada ekor burung jiwa.2 lautan Ia jadikan cair sebagai tanda pengabdian, dan puncak-puncak gunung pun bertudung salju karena takut kepada-Nya. Ia keringkan dasar laut, dan dan batu-batunya Ia hasilkan manikam-manikam mirah, dan dari darah-Nya, wangi kesturi. Kepada gunung-gunung telah Ia berikan puncak-puncak sebagai golok dan lembah-lembah sebagai ik