Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pembelajaran

POS UN Tahun 2014

Selamat berjumpa lagi di blog ini.. Mohon maaf baru muncul lagi di dunia maya, ya biasa lah kendalanya hanya satu yaitu kurang nya koneksi internet.. mumpung lagi ada koneksi saya mau share sedikit.. kebetulan tahun ini saya jadi panitia UN di sekolah dan saya punya POS UN tahun sekarang.. Lumayan lah ngisi blog perdana di tahun ini..' langsung ke TKP POS UN Tahun Pelajaran 2013/ 2014 Permendikbud 97- 2013 Surat Edaran Perubahan POS UN Tahun Pelajaran 2013/ 2014 Keep Bloging [^_^]

Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator seorang guru harus memiliki sikap-sikap sebagai barikut: 1. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual dan kelompok 3. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar 4. Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber belajar yang bermanfaat bagi yang lainnya 5. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam pertukaran pendapat Sebagai mediator guru berperan sebagai penghubung dalam menjebatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui pembelajaran kooperatif dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan. Peran ini sangat penting dalam menciptakan pembelajaran bermakna ( meaningful

Belajar Mudah dengan Teknik Mind Mapping

Gambar
Banyak siswa gagal memahami materi pelajarannya. Menurut para ahli itu karena siswa tidak diajari dulu cara belajarnya. Seharusnya siswa diajari dulu cara belajar sehingga bisa paham pelajarannya. Akibat tidak tahu cara belajar yang benar, belajar kadang menjadi beban buat sebagian pelajar. Padahal nilai yang bagus dibutuhkan untuk naik kelas atau untuk lulus ujian. Dengan teknik Mind Mapping, belajar bisa jadi sangat efektif dan tepat sasaran. Teknik Mind Mapping atau pemetaan pikiran bisa memudahkan pelajar untuk memahami lebih jelas pembelajarannya. Teknik Mind Mapping pertama kali di populerkan oleh seorang psikolog bernama Dr. Tony Buzzan pada tahun 1970 dan mulai dikenal di Indonesia sejak awal tahun 1990-an. Teknik Mind Mapping ini mengandalkan gambar dan hubungan satu dengan lainnya dengan menggunakan gambar, kata, angka, logika dan warna menjadi suatu cara yang unik. Prinsip Mind Mapping adalah merangkum semua pelajaran dengan cara belajar yang tidak linier (atas ke bawah) t

Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional

Terlihat jelas perbedaan proses pembelajaran kontekstual yang berpijak pada pandangan kontrukstivisme dengan pembelajaran tradisional yang berpijak padangan behaviorisme-objektivis. Menurut Sanjaya (2006 : 256) ada beberapa perbedaan yang dapat diuraikan sebagai berikut: Dalam pembelajaran kontekstual, siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa adalah penerima informasi yang pasif. Dalam pembelajaran kontekstual, siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi, sedangkan dalam pembelajaran tradisional siswa belajar secara individual. Dalam pembelajaran kontekstual, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan, sedangkan dalam pemebelajaran tradisional pembelajaran sangat abstrak. Dalam pembelajaran kontekstual, perilaku dibangun atas kesadaran sendiri sedangkan dalam pembelajaran tradisional perilaku dibangun atas kebi

Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Gambar
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel da-pat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Pembelajaran kontekstual dengan pe

Indikator Pemahaman Konsep Matematika

Gambar
Menurut Sanjaya (2009) mengemukakan �Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti, memberikan interprestasi data dan mampu mengaplikasi konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Menurut Sanjaya (2009) indikator pemahaman konsep diantaranya: mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah dicapainya; mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai cara serta mengetahui perbedaan; mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur; mampu menberikan contoh dan kontra dari konsep yang dipelajari; mampu menerapkan konsep secara algoritma; mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari. Indikator di atas tersebut sejalan dengan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004, indikator

Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Menurut Para Ahli

Gambar
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) menurut para ahli. Depdiknas (2003:5) �Pembelajaran Kooperatif ( cooperative learning ) merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar�. Bern dan Erickson (2001:5) � Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar�. Johnson, et al. (1994); Hamid Hasan (1996) �Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa b

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli

Gambar
Beberapa pengertian pembelajaran menurut para ahli dapat anda simak di bawah ini. Bagi yang berminat, selamat membaca. Warsita (2008:85) �Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik�. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 �Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar�. Sudjana (2004:28) �Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan�. Corey (1986:195) �Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelaja

8 Keahlian Standar Guru Abad ke-21

Gambar
Guru abad ke-21 harus memiliki pemahaman bahwa pembelajaran di sekolah haruslah semenarik mungkin, untuk itu hadirnya teknologi di dalam proses pembelajaran itu merupakan suatu yang memungkinkan. Untuk dapat menggunakan peralatan teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran, maka guru abad ke-21 dituntut untuk memiliki keahlian-keahlian standar guru abad ke-21, yaitu. Dapat mengoperasikan  dan mengerti komputer atau laptop. Menguasai berbagai software seperti Microsoft Office atau yang sejenisnya. Dapat mengoperasikan kamera video, karena bagaimanapun rekaman atau foto ke dalam kelas dalapl membantu siswa belajar. Mampu mengedit gambar atua video (dapat membuat film sederhana untuk keperluan belajar). Dapat membuat presentasi dan mempunyai keahlian untuk memberikan presentasi menarik. Dapat menulis esai atau cerita sederhana, sebab kalau tidak bagaimana bisa mengajarkan siswa ber-esai ria. Familiar dengan jejaring sosial dan internet. Mengenal dunia blogging atau paling tidak m

Proses Pembelajaran Inovatif

Gambar
Pembelajaran inovatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan adalah salah satu metode pembelajaran berbasis lingkungan. Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai pengenalan terhadap lingkungan. Pada proses ini guru dan siswa saling memberikan pengetahuan tentang bagaimana hasil belajarnya bagi siswa dan proses pembelajaran ini mengtamakan kreativitas siswa. Secara garis besar, dapat digambarkan sebagai berikut: Siswa langsung terlibat ke dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan pengetahuan mereka dengan menekankan pada belajar melalui praktik. Guru dituntut menggunakan alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa. Guru harus bisa mengatur kelas dengan berbagai variasi seperti memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan menyediakan alat-alat pembelajaran. Guru menerapkan tentang cara mengajar

Lingkungan Pembelajaran yang Efektif

Gambar
Penyediaan lingkungan pembelajaran yang efektif meliputi strategi yang digunakan oleh seorang guru untuk menciptakan sebuah pengalaman ruang kelas yang positif dan produktif. Sering disebut manajemen ruang kelas ( classroom management ), strategi untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang efektif tidak hanya meliputi mencegah dan menanggapi perilaku yang buruk tetapi yang lebih penting adalah menggunakan waktu kelas dengan sebaik-baiknya, menciptakan suatu atmosfer yang kondusif bagi minat dan penelitian, dan membolehkan kegiatan yang melibatkan pikiran dan imajinasi peserta didik. Kelas yang tidak mempunyai masalah perilaku sama sekali tidak dapat dianggap sebagai kelas yang dikelola dengan baik. Pendekatan yang paling efektif terhadap manajemen ruang kelas adalah dengan menggunakan pendekatan kontruktivisme. Peserta didik yang berpartisipasi dalam kegiatan yang ditata dengan baik yang melibatkan minat, yang sangat termotivasi untuk belajar. Penciptaan lingkungan pembelajaran yang

Pemikiran Kritis

Gambar
Salah satu sasaran utama sekolah adalah meningkatkan kemampuan peserta didik berpikir kritis, mengambil keputusan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diyakini. Contoh pemikiran kritis meliputi upaya mengidentifikasi iklan yang menyesatkan, mengidentifikasi asumsi atau kekeliruan dalam pendapat, dan menimbang-nimbang bukti yang berlawanan. Pengajaran pemikiran kritis yang efektif mendorong penerimaan terhadap sudut pandang yang berlainan dan diskusi bebas. Kemampuan pemikiran kritis paling baik dipelajari menurut topik-topik yang sudah tidak asing lagi bagi peserta didik. Barangkali yang terpenting, tujuan mengajarkan pemikiran kritis adalah menciptakan semangat kritis, yang mendorong peserta didik mempertanyakan apa yang mereka dengar dan memeriksa pemikiran mereka sendiri untuk menemukan ketidakkonsistenan atau kekeliruan logika. Bayer (1988) mengidentifikasi 10 kemampuan berpikir kritis yang dapat digunakan peserta didik dalam menilai keabsahan argumen atau

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Gambar
Contextual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya secara teoritis dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan cara melibtkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu; konstruktivisme ( Constructivism ), bertanya ( Questioning ), menemukan ( Inquiry ), masyarakat belajar ( Learning Community ), pemodelan ( Modeling ), dan penilaian otentik ( Authentic Assessment ). Perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional : Karakteristik pembelajaran kontekstual bisa dipraktikan di dalam kelas, karena  karakteristik pembelajaran kontekstual sangat bermanfaat bagi peserta didik sebab bisa meningkatkan etos belajar peserta didik, karakteristik pembelajaran kontekstual ini meliputi: Kerjasama Saling menunjang Menyenangkan, tidak membosankan Belajar dengan bergairah Pembelaj

Jenis Tagihan atau Alat Penilaian

Gambar
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan belajar diperlukan adanya tes. Dalam setiap tes tentunya memerlukan seperangkat alat penilaian. Berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) alat penilaian atau jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain: Kuis: digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prinsip dari pelajaran yang lalu secara singkat, bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran. Pertanyaan Lisan: digunakan untuk mengungkap penguasaan peserta didik tentang pemahaman konsep, prinsip, atau teorema. Ulangan harian: dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kompetensi, untuk mengungkap penguasaan pemahaman, sampai evaluasi, atau untuk mengungkap penguasaan pemakaian alat atau prosedur. Tugas individu: dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap peserta didik dan dapat berupa tugas rumah. Tugas individu dipakai untuk mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi atau untuk mengungkap pe

Pengertian Media Pembelajaran

Gambar
Bovee (1997) mengatakan bahwa "Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media merupakan bentuk jamak dari kata "Medium" yang berasal dari bahasa latin yang artinya antara. Istilah media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan.  Briggs mengatakan bahwa "Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar". Sedangkan Scharmm menyebutkan bahwa "Media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca". Dengan demikian media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli

Gambar
Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut: Hamzah B. Uno (2008:45) Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Dick dan Carey (2005:7) Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya. Suparman (1997:157) Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunaka

Pendekatan Belajar dan Pembelajaran

Gambar
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh seorang guru dan peserta didik dalam mencapai suatu tujuan intruksional untuk suatu satuan instruksional. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini sebagai penjelas untuk mempermudah bagi guru memberikan pembelajaran dan juga mempermudah bagi peserta didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pendekatan pembelajaran tidak harus berpatokan pada satu pendekatan tertentu saja, akan tetapi pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam suatu perencanaan pembelajaran. Adapun pendekatan pembelajaran yang sudah umum digunakan oleh para guru antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Konsep dan Pendekatan Proses     a. Pendekatan Konsep Pendekatan konsep adalah suatu  pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati bagaimana kons

PERBEDAAN TUJUAN PEMBELAJARAN DENGAN INDIKATOR

Pertanyaan seputar indikator dan tujuan pembelajaran muncul setelah pemerintah (Depdiknas) mengeluarkan draf Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Dalam draft tersebut standard isi dan standard kompetensi dirinci ke dalam kompetensi dasar dan indikator. Tampilan ini berbeda dengan Kurikulum 1994. Pada Kurikulum 1994 terdapat Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus. Perubahan tampilan/format ini menimbulkan pertanyaan pada sebagian besar guru-guru kita termasuk juga para kepala sekolah dan pengawas. "Apakah KBK menggunakan indikator, bukan tujuan pembelajaran?", "Apakah indikator itu menjadi salah satu hal yang membedakan KBK dengan Kurikulum 1994", dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Pertanyaan ini tentu saja muncul karena kehadiran KBK, standard isi dan standard kompetensi tidak disertai dengan penjelasan mengenai apa itu indikator, apapula bedanya indikator dengan tujuan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa