Postingan

Menampilkan postingan dengan label Syaziliah

Kumpulan Hizib Syazili (1) Hizib Kabir

Gambar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh... Terdapat beberapa hizib yang diamalkan oleh tarekat syaziliah yaitu: Hizb al Bahr, Hizb an Nasr, Hizb al Barr, Hizb al Kabeer, Hizbul Anwar, Hizb an Nur, Hizb al Lutf, Hizb al Ikhfa, Hizb at Tams, Hizbul Hafiza, Hizb al Kifaya, Hizb ash Shikwa, Hizb al Falah, Hizb al Makhfi, Hizb al Khaira, Hizb at Tawassul, Hizb al Ayat Hizb ash Shadhili. Berikut lampiran salah satu hizib tersebut yaitu hizib Al Kabir. silahkan mencari ijazah untuk mengamalkan hizib ini. Semoga Allah memberikan kita keberkahan atas kemulian hizib ini. Berikut : Sumber : http://sufiroad.blogspot.co.id/2012/11/kumpulan-hizib-syazili-1-hizib-kabir.html

Manakib Syeikh Abu Hasan Assazili

Gambar
Nama lengkap Syeikh Abu Hasan As-Syazili ialah as-Syadzili Ali bin Abdillah bin Abdul-Jabbar, yang kalau diteruskan nasabnya akan sampai pada Hasan bin Ali bin Abu Talib dan puteranya Fatimah al-Zahra', puteri Nabi s.a.w.. Syeikh Abu Hasan dilahirkan di Maroko tahun 593 H di desa yang bernama Ghimaroh di dekat kota Sabtah (dekat kota Thonjah sekarang). Imam Syadzili dan kelimuan Di kota kelahirannya itu Syadzili pertama kali menghafal Alquran dan menerima pelajaran ilmi-ilmu agama, termasuk mempelajari fikih madzhab Imam Malik. Beliau berhasil memperoleh ilmu yang bersumber pada Alquran dan Sunnah demikian juga ilmu yang bersumber dari akal yang jernih. Berkat ilmu yang dimilikinya, banyak para ulama yang berguru kepadanya. Sebagian mereka ada yang ingin menguji kepandaian Syekh Abu al-Hasan. Setelah diadakan dialog ilmiah akhirnya mereka mengakui bahwa beliau mempunyai ilmu yang luas, sehingga untuk menguras ilmunya seakan-akan merupakan hal yang cukup susah. Memang sebelum beliau

Tarekat Syadziliyah

Gambar
Secara pribadi Abul Hasan asy-Syadzili tidak meninggalkan karya tasawuf, begitu juga muridnya, Abul Abbas al-Mursi, kecuali hanya sebagai ajaran lisan tasawuf, Doa, dan hizib. Ibn Atha'illah as- Sukandari adalah orang yang prtama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga kasanah tareqat Syadziliyah tetap terpelihara. Ibn Atha'illah juga orang yang pertama kali menyusun karya paripurna tentang aturan-aturan tareqat tersebut, pokok-pokoknya, prinsip-prinsipnya, bagi angkatan-angkatan setelahnya. Melalui sirkulasi karya-karya Ibn Atha'illah, tareqat Syadziliyah mulai tersebar sampai ke Maghrib, sebuah negara yang pernah menolak sang guru. Tetapi ia tetap merupakan tradisi individualistik, hampir-hampir mati, meskipun tema ini tidak dipakai, yang menitik beratkan pengembangan sisi dalam. Syadzili sendiri tidak mengenal atau menganjurkan murid-muridnya untuk melakukan aturan atau ritual yang khas dan tidak satupun yang berbentuk kesalehan populer