ETNOGRAFI MASYARAKAT EROPA TIMUR: SUKU TATAR
Magdalena Purwasih/S/EB
Eropa dibagi menjadi 2, yaitu Eropa Barat dan Eropa Timur. Pembagian terjadi pada masa Perang Dingin, dimana Blok Barat dan Blok Timur terbentuk atas dasar perebutan ideologi antara demokrasi-liberalisme dan sosialisme-komunisme. Eropa Barat cenderung mengikuti ideologi Amerika Serikat, yaitu demokrasi-liberalisme, sedangkan Eropa Timur cenderung mengikuti ideologi Uni Soviet, yaitu sosialisme-komunisme. Eropa Timur adalah bagian kawasan dari Eropa yang beranggotakan 10 negara, yaitu Hungaria, Slovakia, Ceko, Bulgaria, Moldova, Polandia, Belarusia, Rusia, Ukraina dan Rumania.
Dalam peradaban masyarakat Eropa Timur, terdapat sebuah suku yang hingga saat ini masih tetap bertahan dalam menjaga tradisinya dengan pengaruh nilai-nilai universalisme di tengah derasnya arus globalisasi. Dalam analisis tujuh unsur kebudayaan menurut Cliffort Gertz, yang mencakup sistem religi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem perekonomian dan mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan teknologi, bahasa, dan kesenian. Seperti pada umumnya, setiap suku memiliki keunikan tersendiri, begitu pula dengan suku Tatar yaitu dengan wilayahnya yang mencakup wilayah Eropa Timur hasilnya menjadikan perpaduan dari tiga masyarakat wilayah, yaitu Eropa, China, dan Timur Tengah.
Nenek moyang suku Tatar menikah dengan muslim yang berada di Eropa Timur. Sejak saat itu, sebagian besar keturunannya memeluk agama Islam hingga saat ini. Sebagian besar suku Tatar beragama Islam Sunni. Kemudian diikuti oleh Kristen Ortodoks yang merupakan agama terbesar di Rusia. Terdapat juga sejumlah agama lain seperti Yahudi, Protestan, dan Katolik Roma. Suku Tatar hidup dengan bertani dan beternak. Untuk melestarikan budayanya, suku Tatar menerapkan pernikahan endogami, yaitu pernikahan antar sub-suku Tatar. Oleh karena itulah suku Tatar memiliki tengkorak wajah orang Eropa, namun berparas wajah orang Asia yaitu memilii rambut berwarna gelap dengan mata yang terang. Suku Tatar di Rusia sudah menginternalisasi modernitas karena anak-anak muda suku Tatar mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Tatar ialah bahasa Tatar sendiri dan bahasa lainnya berupa Rusia dan Karaim. Masyarakat Islam Tatar sempat mengalami disparitas dengan pemerintahan dimana pemerintah melakukan pembatasan pemeluk agama Islam tepatnya setelah revolusi Perancis tahun 1917, dalam kondisi ini pada 1920 pemimpin Tatar diasingkan oleh pemerintah Rusia dan masyarakat dipaksa untuk menganut nilai-nilai yang di atur dalam pemerintahan Rusia. Seperti penggunaan bahasa Rusia. namun setelah Komunisme runtuh yakni tahun 1927 etnis Tatar bangkit dan kebangkitannya sangat tampak pada tahun Agustus 1990 dimana masyarakat tatar sudah diberi kebebasan sesuai hak asasi manusia. Selain itu pemimpin dari etnis Tatar tidak lagi diasingkan. Mereka diberi kebebasan untuk memimpin dan mengatur masyarakat Tatar.
Meskipun sempat terjadi pergolakan antara pemerintah dengan masyarakat muslim namun gerakan separatisme atas nama Islam tidak muncul. Hal ini dikarenakan Rusia yang berideologi komunis dimana seluruh masyarakatnya dan berbagai macam suku telah diatur dalam satu pandangan yang sama dimana semua dilindungi oleh negara maka semua harus patuh pada negara sehingga untuk melakukan gerakan separatisme sendiri dirasa merugikan dan semakin mengancam keberadaan Muslim tatar. Oleh karena itu di saat pemenintah melakukan pembatasan Islam justru nilai - nilai Islam semakin mengakar karena Islam telah menjadi agama Tatar sejak abad ke 10 maka dengan memunculkan banyak nilai Islami, mereka mampu untuk meyakinkan pemerintah bahwa agama yang mendasari kehidupan mereka ialah agama Islam (pesantrenbudaya.com). Hal mi menunjukkan semakin perkembangannya agama Islam di Rusia. Khususnya di Moskow, saat mi dapat dibilang sangatlah baik. Paham komunis yang mengungkung mereka selama mi membuat jiwa dan semangat mereka lebih kuat untuk terus mendalami Islam secara utuh (aceh.tnibunnews.com).
Adapun ciri fisik mayarakat suku Tatar adalah berkulit kuning langsat, sebagian berambut pirang dan sebagian lain berambut hitam, bermata biru dan berwajah Eropa. Perpaduan tersebut membuat paras wanitanya sangat elok karena telah bercampur dengan ras kaukasoid. Sistem religi yang berlaku di suku Tatar dapat dibilang unik. Sebab mereka memluk agama Islam Sunni meski berada di wilayah Eropa Timur. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari catatan sejarah suku Tatar sendiri. Di mana pada masa sebelumnya mereka berasal dar Gurun Ghobi yang kemudian dikuasai oleh Jengish Khan, yang menjadikan mereka sebagai prajurit, dan turut berpartisipasi dalam ekspansi ke Barat hingga mencapai Eropa Timur dan menetap disana. Dan pada saat suku ini berinteraksi dengan masyarakat Turki, mereka mengadopsi agama dan kebudayaan Turki yang merupakan pusat peradaban Islam di Eropa.
Kebudayaan dari suku tartar sendiri sangat unik dapat dilihat dari hiasan wanita yang dikenakan dikepala yaitu berupa topi bunga kecil dengan mutiara. Baju suku mereka adalah kaus berwarna merah, kuning, atau ungu, seiring berjalannya waktu baju ini sudah mulai ditinggalkan karena Suku Tatar terkena dampak modernisasi karna mereka juga mengenakan pakaian yang kebarat-baratan. Pakaian yang digunakan cenderung bercorak dan berwarna-warni meki tetapi tetap rapi, dengan paduan kemeja putih bodir dan topi hitam pendek dan celana, serta gaun panjang dengan topi berbulu hitam bagi kaum perempuan di musim dingin. Dan perhiasan yang mereka kenakan adalah anting-anting, gelang, dan kalung dengan mutiara merah sebagai manik-manik.
Selain dari baju dan perhiasaam kebudayaan lain dari Suku Tatar yaitu mereka juga sering mengadakan festival dan kontes menari. Pada saat menari, para wanita Tatar lebih banyak menggoyangkan lengan dan pinggul, dari gabungan gaya tarian Tatar, Uyghur, dan Uzbekistan, sedangkan pria lebih banyak menggoyangkan kaki. Adapun alat musik yang digunakan oleh suku Tatar adalah Kunie (seruling kayu), kebisi (harmonika), dan biola dengan 2 senar. (anon., 2011, dalam www.equator-news.com).
Dari segi bangunan suku Tatar mengalami akulturasi antara budaya Timur, budaya Timur Tengah, dan budaya Barat. Contohnya adalah masjid suku Tatar di Polandia. Masjid-masjid ini memiliki kubah seperti di Timur Tengah, dengan bentuk bangunan bergaya victoria ala barat, dengan corak-corak Asia Timur. Jadi dapat dikatakan suku Tatar adalah suku yang tercampur antara budaya Eropa dan budaya Asia.
Sistem perekonomian dan mata pencaharian suku Tatar dipengaruhi oleh keadaan geografis yang berupa stepa dan padang rumput, yakni berdagang dan berternak. Namun pada masa sebelumnya ketika masih masa kekuasaan Jengish Khan, mayoritas dari mereka menjadi tentara bayaran. Sementara itu dari segi sistem pengetahuan, pendidikan mulai dikenalkan dengan mempelajari Al-Quran dan aritmatika sejak abad ke-19. Namun pada saat ini telah dipengaruhi kedekatan geografis dengan Polandia, sistem pendidikan yang diterapkan hampir sama dengan kelompok mayoritas di Polandia. Sistem teknologi dan perlengakapan hidup mereka berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Akan tetapi sebelum mengenal modernitas barat, mereka tinggal di kota dengan rumah beratap datar dan cerobong asap yang berfungsi sebagai penghangat ruangan.
Dalam organisasi sosial masyarakat Tatar, mereka melakukan perkawinan endogami dimana mereka melakukan perkawinan dalam suku Tatar sendiri, hal ini merupakan strategi Tatar dalam mempertahankan nilai kesukuan dan kebudayaan mereka. Namun di sisi lain juga terdapat perkawinan eksogami yang terjadi di Polandia dimana masyarakat Tatar yang mendiami Polandia melakukan perkawinan dengan etnis Polandia
Suku Tatar saat ini telah tersebar di Cina, dan Asia Tengah. Selain di Rusia, suku Tatar yang berada di Eropa Timur juga tinggal di Ukraina, Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan, Kirgizstan, Turkmenistan, Azerbaijan, Turki, Rumania, Belarusia, Amerika Serikat, Polandia, Georgia, Lithuania, Moldova, Latvia, Estonia, dan Finlandia. Populasi suku Tatar di setiap negara ini ada yang mencapai lebih dari 30.000 jiwa, sehingga jumlah suku Tatar di dunia mencapai kurang lebih 9 juta jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi.
http://aceh.tribunnews.com/2012/03/16/islam-berkembang-di-rusia
http://www.wahidinstitute.org/Programs/Detail/?id=94/hl=id/IslamDanEkspresiLokal E ropaKomunitas Tatar
Geertz, Clifford. 1973. "The Interpretations of Culture". New York : Basic Books.
Komentar
Posting Komentar
-Berkomentarlah yang baik dan rapi.
-Menggunakan link aktif akan dihapus.