Organisasi baru yang menggembar-gemborkan khalifah Islam, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mendapatkan sorotan publik karena hanya berdiam diri saat Gaza dibantai pasukan zionis Israel.
Pernyataan juru bicara ISIS, Nidal Nuseiri, dikutip oleh salah satu media Israel, yakni Israelnationalnews. Nuseiri membeberkan dalih mengapa ISIS hingga saat ini terkesan takut untuk berjihad ke Gaza.
Nidal mengungkapkan, penaklukan Jarussalem dan menghancurkan negara Israel adalah tujuan dari kelompok tersebut. Meski demikian, ISIS akan melakukan langkah yang sistematis sebelum menyerang Israel.
Menurut dia, ISIS akan terlebih dahulu membangun dasar negara Islam di Irak dan menggunakan di Suriah dan Libanon yang sudah diraih. Meski demikian, dia menyebutkan beberapa kriteria lain sebelum menantang Israel secara langsung.
Di antaranya, ujar Nidal, Amerika Serikat yang menjadi sekutu terbesar Israel harus lebih dahulu dilemahkan secara politik dan ekonomi lewat serangan langsung ke tanah Amerika. Selain itu, ISIS mengagendakan adanya serangan terhadap kepentingan AS di negara-negera Muslim.
Dia pun menambahkan, ISIS butuh untuk memperluas batasnya untuk melingkupi Suriah yang lebih luas. Termasuk Irak, Suriah, Libanon, Yordania, dan kemungkinan Gaza. Dengan menguasai negara tersebut, baru ISIS akan berkonfrontasi melawan Israel.
ISIS yang dibentuk oleh bekas pimpinan Alqaeda, Abubakar Albaghdadi, disebut-sebut merupakan ciptaan spionase tiga negara, yakni Israel, Amerika Serikat, dan Inggris. Bekas pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Edward Snowden, menyebut jika adanya ISIS berguna untuk melindungi kepentingan Yahudi.
Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara.
Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS.
Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan nama 'sarang lebah'.
Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan bagaimana strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di perbatasan.
Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah, khususnya di negara-negara Arab.
Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al Baghdadi juga mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis itu.
Jadi, menurut anda apa itu ISIS ?
Menurut saya : ISIS hanyalah segerombolah orang yang berpemikiran sesat terhadap ajaran islam, islam tidak mengajarkan terorisme karena para nabi tidak melakukan aksi teror, sudah jelas ISIS bukan memihak islam melainkan "membawa nama islam untuk mencari dukungan dari umat islam" yang saya sampaikan ini berdasarkan pengamatan saya terhadap ISIS sampai sejauh ini.
Jadi, menurut anda apa itu ISIS ?
Menurut saya : ISIS hanyalah segerombolah orang yang berpemikiran sesat terhadap ajaran islam, islam tidak mengajarkan terorisme karena para nabi tidak melakukan aksi teror, sudah jelas ISIS bukan memihak islam melainkan "membawa nama islam untuk mencari dukungan dari umat islam" yang saya sampaikan ini berdasarkan pengamatan saya terhadap ISIS sampai sejauh ini.
0 Comment: