BIOGRAFI KIM JONG-IL PEMIMPIN DIKTATOR KOREA UTARA (KORUT)


Jely Novianti/SAT/B
Kim Jong-il  lahir pada 16 februari 1942. Dia telah menjabat sebagai pemimpin korea utara (Korut) sejak 1994.  Ia menggantikan ayahnya Kim Il-sung, yang teah memimpin korea utara sejak 1948.
Kim Jong-il diangkat menggunakan sitem dima dialah satu-satunya calon pemimpin. Kim yang mendapat julukan Dear Leader juga menjabat sebagi ketua komisi pertahanan nasional dan sekretaris jendra partai pekerja orea. Ulang tahunnya dirayakan sebagai salah satu liburan korea utara.
Kim Jong Il menerima sebagian besar pendidikannya di luar Korea Utara, di Cina, Rusia, dan bahkan kuliah di University of Malta untuk belajar bahasa Inggris. Selain itu, selama masa pemerintahan ayahnya, ia bertugas di luar negeri di Eropa sebagai seorang diplomat dan Atase. Ketika ia naik pangkat, ia diangkat sebagai Direktur Propaganda dan Agitasi, yang telah membantunya memanipulasi pengikutnya.
Kim Jong-Il adalah anak dari Kim Il-sung dan Kim Jong Suk. Dia memiliki seorang adik perempuan
bernama Kim Kyong Hui yang menikah dengan Chang Sung Taek. Kim Jong-Il memiliki empat istri, yaitu Song Hye-rim, seorang artis Korea Utara terkenal; Kim Young-suk; Ko Young-hee, artis penari etnis Korea kelahiran Jepang; dan Kim Ok. Kim Jong-Il memiliki empat orang anak, yaitu Kim Jong Nam (dari Song Hye-rim), Kim Sul-song (dari Kim Young-suk), serta Kim Jong Chul dan Kim Jong-un (keduanya dari Ko Young-hee
Jong Il kemudian menjadi penguasa Kongres Partai Keenam dan semakin menguntungkan perhatian media di seluruh negeri tersebut berkat taktik. Bahkan sebelum ayahnya berhenti berkuasa pada 1994, Kim Jong Il mengambil komando militer. Perdana menteri, seorang pejabat terpilih secara demokratis, disingkirkan dari jabatannya dan pada tahun 1992, putra Jong Il ditugaskan negara secara keseluruhan untuk urusan internal.
Kim Jong Il tidak mentolerir setiap bentuk fitnah yang diarahkan pada dirinya atau kebijakan dari para menteri atau pejabat yang ditunjuk. Ia telah menjadi seorang pemimpin yang kejam dan baru-baru ini membuat Korea Utara keluar dari kesepakatan nuklir internasional sehingga ia dapat mengembangkan kekuatan nuklir sendiri. Pada tahun 2006, ia berhasil meledakkan senjata nuklir dari negaraya untuk pertama kali di lokasi rahasia yang tidak diketahui.
Pada tanggal 19 Desember 2011, kantor berita Reuters memberitakan bahwa Kim Jong-il meninggal dunia pada hari Sabtu, 17 Desember 2011 dalam sebuah perjalanan dengan kereta api. Diumumkan bahwa pemimpin berusia 69 tahun itu meninggal karena kelelahan fisik dan mental setelah bekerja terlalu keras untuk memberi "bimbingan di lapangan". Kesehatannya diduga memburuk, dan pernah dikabarkan terkena stroke pada 2008 lalu.
Bagi masyarakat Korea Utara, Jong-il hadir dalam kesadaran mereka sebagai "manusia setengah dewa". Demikianlah dia dicitrakan oleh mesin propaganda rezim di negara itu. Tentu, kematian Jong-il, adalah kehilangan besar.
Sebaliknya, dunia bertanya-tanya, apa yang terjadi di negeri tertutup itu setelah kematian sang diktator. Dunia menuduh Kim Jong-il menjerumuskan warganya dalam kemiskinan akut. Dia lebih peduli pada obsesi militer, menantang dunia dengan program nuklir dan misil yang mengarah ke Jepang dan Korea Selatan.  Ia juga digambarkan sebagai otak kriminal, dalang sejumlah pengeboman mematikan. Dijuluki 'Dear Leader", Kim Jong-il mengambil alih pemerintahan Korea Utara pada 1994, saat ayah sekaligus pendiri negara komunis, Kim Il-sung "Sang Pemimpin Besar" mangkat.
Meski sangat dipuja di negaranya, dengan tampilan rambut disasak dan sepatu berhak 4 centimeter-- hanya sedikit diketahui dari Kim. Ia jarang berbicara di depan publik. Juga jarang ke luar negeri. Ia hanya dikenal lewat buku biografi yang penuh propaganda dan sarat retorika.
Dalam buku bertajuk "Kim Jong-Il: Brief History" yang diterbitkan Foreign Languages Publishing House Pyongyang, Korea 1997, disebutkan Kim Jong-il lahir pada 16 Februari 1942, di kamp rahasia pasukan pemberontak yang dipimpin ayahnya, di dekat Gunung Paektu.
Di masyarakat Korut, berkembang cerita kelahirannya yang penuh pertanda supranatural: bintang yang bersinar terang, musim tiba-tiba berganti, dari musim dingin ke semi. Namun, sejumlah analis mengatakan, dia lahir di Uni Soviet saat ayah dan pimpinan komunis Korea lainnya menjalani pelatihan di sana.
Biografi resminya juga menyebut, bibit-bibit revolusioner telah nampak dalam dirinya sejak sekolah dasar, tatkala ia memimpin barisan menuju medan perang Korea melawan Jepang. Kemudian, saat di sekolah menengah, ia digambarkan sebagai pekerja pabrik teladan yang bisa memperbaiki truk dan motor listrik.
Saat belajar di universitas, Kim dikatakan mempelajari karya-karya besar pemikir komunis, termasuk teori revolusioner ayahnya dengan cara sistematis. Setelah lulus, Kim bergabung dengan Partai Buruh pada 1964, rankingnya di partai terus melaju cepat. Pada 1973, ia ditunjuk menjadi sekretaris organisasi dan propaganda. Setahun kemudian, ayahnya menunjuknya sebagai putra mahkota.
Kim secara bertahap meningkatkan kekuasaannya di dalam negeri, sementara di partai ia memiliki kuasa besar saat diberi pos di Politbiro dan Komisi Militer pada 1980.
Ahli intelijen menuduh Kim, pada 1983, memerintahkan pemboman di Myanmar yang menewaskan 17 pejabat senior Korea Selatan, juga penghancuran pesawat Korean Air pada 1987 yang menewaskan 115 orang.
Ia juga dicurigai menjadi otak penculikan warga Jepang demi mendapatkan tebusan tunai, menggunakan kedutaannya untuk dagang obat terlarang, dan mengubah negerinya menjadi produsen uang palsu.
Momen terbesarnya terjadi pada 15 Juni 2000, saat ia menjadi tuan rumah pertemuan dua pemimpin Korea di Pyongyang. Imej Kim mendadak berubah, dari pemimpin yang menakutkan dan misterius jadi seseorang yang baik hati, yang membukakan pintu bagi dunia.
Namun, kesan itu berakhir saat 2002, AS menuduh Korut mengembangkan program senjata nuklir yang melanggar perjanjian 1994. Diikuti aksi nuklir Korut yang dianggap mengancam dunia.  Tensi dengan Korea Selatan mencapai puncak pada 2010, saat Korut diduga menembakkan torpedo ke kapal perang Korsel yang menewaskan 46 pelaut.
Media barat kerap menuliskan Kim dikenal sebagai penggila perempuan, peminum berat, penggemar film. Menikmati goyangan penari Rusia, punya gudang yang disesaki 10.000 botol anggur, makan lobster dan menenggak cognac dalam jumlah besar. Namun, bukan itu yang didengar rakyat Korut.
Dikatakan, Kim adalam pilot pesawat tempur -- meski ia lebih sering melalui jalur darat. Ia juga disebut sebagai penulis opera handal, punya memori fotografik, memproduksi film, dan punya kemampuan bermain golf alami yang mengalahkan jagoan golf manapun di seluruh dunia --menembak 11 hole-in-one -- hanya dalam satu putaran.
Koran Korea Utara, Rodong Sinmun bahkan memberitakan, Kim Jong-il adalah ikon mode yang diakui seluruh dunia --dengan stelan unik khaki beresleting yang dipadukan dengan celana warna senad -- adalah gaya yang ditiru dunia. Ia juga dikatakan sangat dicintai dunia, seluruh planet merayakan kelahirannya dengan festival dan pemutaran film. Ia dimakamkan di Istana Pemakaman Kumsusan, Pyongyang.
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada tanggal 15 Februari 2012, ia dianugerahi gelar tertinggi sebagai "Jenderal Besar". Penobatan Kim sebagai "Jenderal Besar" diumumkan sehari setelah peresmian patung Kim sedang mengendarai kuda di samping ayahnya yang juga pendiri negara Korea Utara, Kim Il Sung, di Pyongyang

Daftar pustaka:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Halaman Login Hotspot Berbeda pada 1 Mikrotik

UltraISO Premium Edition v9.5.3

Arti OSAKMJ