Flash Disk, Hard Disk, dan SSD. Manakah yang paling awet?

Di dunia ini tak ada yang abadi kawan, bahkkan teknologi yang keren selama ini akan habis seiring berjalannya waktu. Pernah nggak sih kamu berpikir, berapa lama file-file yang kita miliki di dalam media penyimpanan seperti Flashdisk, Hard Disk dan SSD akan bertahan? Apakah bisa bertahan hingga kita tua nanti? Jawabannya ada pada artikel ini loh.

Pada artikel ini kami akan mencoba menjelaskan mengenai daya tahan dari masing-masing media penyimpanan FlashDisk, Hard Disk, dan SSD. Manakan diantara ketiga media penyimpanan ini yang tahan banting? Simak penjelasannya di bawah ini.

Flash Disk
Inilah media penyimpanan sejuta umat, mengingat harganya yang lebih terjangkau. Modul memori di dalam flashdisk memiliki kualitas di bawah modul memori milik SSD. Perhatian lain dari perangkat ini adalah masalah siklus tulis dan bacanya. Biasanya FlashDisk masih akan berjalan dengan baik hingga siklus ke 3000 hingga 5000.

Sebenarnya FlashDisk tidak diperuntukkan untuk menyimpan file dalam waktu yang lama. FlashDisk memiliki fungsi untuk memindahkan file-file dari satu perangkat ke perangkat yang lain secara praktis. Perlu diingatkan bahwa semakin sering kegiatan tersebut dilakukan, maka daya tahan FlashDisk akan terus menurun. Mengutip teori dari Flashbay, sebenarnya FlashDisk dapat menyimpan data hingga 80 tahun lamanya apabila tidak digunakan dan berada dilingkungan yang tepat. Tetapi semua itu tidak mungkin terjadi kan?

Hard Disk
Hard Disk adalah media penyimpanan yang komponennya bergerak, termasuk disk yang berputar dan magnetic head yang menari-nari di atasnya. Jika magnetic head mengenai disk sedikit saja, maka hampir dipastikan data di dalamnya akan rusak.

Insiden tersebut terjadi karena ada berbagai macam penyebabnya. Mulai dari benturan fisik yang keras, kesalahan produksi hingga aliran listrik yang mati mendadak. Perusahaan penyimpanan cloud BlackBlaze di tahun 2013 pernah melakukan penelitian terhadap 25 ribu Hard Disk, ternyata 5 persennya mengalami kerusakan di tahun pertama dan sisanya mampu bertahan hingga tahun keempat. Jika melebihi tahun keempat, terjadi peningkatan kerusakan terhadap 11,8 persen drive dan 74 persennya mampu bertahan melebihi 4 tahun tersebut.

Flashdisk, Hard Disk, dan SSD. Manakah yang paling awet?
Baca juga : Pengertian dan Fungsi Hard Disk

Satu lagi yang harus kamu lakukan adalah menjauhkan Hard Disk dari benda-benda yang mengandung magnet yang tinggi, karena situasi tersebut akan membawa resiko buruk terhadap data yang ada di dalamnya.

Solid State Drive (SSD)
SSD merupakan perangkat penyimpanan yang sedang naik daun saat ini. SSD memiliki berbagai kelebihan jika dibandingkan dengan Hard Disk, mulai dari tahan guncangan hingga proses read dan write yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan perangkat SSD tidak menggunakan komponen yang bergerak di dalamnya sebagai penyimpan data.

Secanggih apapun itu hardware yang diciptakan, maka tak luput dari kesempurnaan. Kelemahan SSD adalah dalam siklus read dan write. Setiap blok yang dimiliki oleh SSD hanya sanggup untuk melakukan siklus tulis dan baca hingga ribuan kali saja. Tenang saja, siklus ribuan kali itu dapat kamu tempuh hingga bertahun-tahun kok. Jika siklus tersebut habis, data di dalamnya akan menjadi read-only dan tidak akan hilang.

Masih ada ancaman lain loh. SSD ternyata juga rentan terhadap gangguan suplai listrik. Jika listrik tiba-tiba mati, maka data-data di dalamnya akan mengalami corrupt. Menurut Dell, SSD dapat awet seburuk-buruknya 3 bulan dan paling lama hingga 10 tahun.
Baca juga : Pengertian dan Fungsi Solid State Drive (SSD)

Sudah jelas kan? FlashDisk akan dapat bertahan hingga berapa tahun apabila digunakan secara normal dan akan bertahan beberapa bulan saja apabila digunakan secara berat dan terus menerus.

Posting Komentar

0 Komentar