Postingan

Menampilkan postingan dengan label Adab Spiritual

Maksud : Akal, Nafs Dan Hawa

Allah Ta’âlâ berfirman kepada orang-orang yang memiliki hati, “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang yang memiliki hati.” (QS Qaf, 50:37) Dan ketika menyebut nafs Allah Ta’âlâ berfirman, “Sesungguhnya nafs itu selalu menyuruh kepada kejahatan…” (QS Yusuf, 12:53) Allah berfirman kepada Musa as, “Salahkanlah nafs-mu, karena yang paling layak untuk disalahkan adalah nafs. Ketika bermunajat kepada-Ku, bermunajatlah dengan lisan yang shidq dan hati yang takut.” Ketahuilah, setiap kali hati memiliki sesuatu yang baik, maka nafs pun memiliki hal serupa yang dapat mengaburkan. Sebagaimana Allah memberi hati keinginan (irâdah), maka Allah juga memberi nafs angan-angan kosong (tamanniy). Sebagaimana Allah memberi hati perasaan cinta (mahabbah), maka Allah memberi nafs hawa nafsu (hawâ). Sebagaimana Allah memberi hati harapan (rojâ`), maka Allah memberi nafs ketamakan (thoma’). Sebagaimana Allah memberi hati perasaan takut (khauf), maka Allah

Sufinews: Bagaimana Cara Seorang Murid Memilih Guru ?

Gambar
Syeikh Abdul Wahab Asy-Sya�rani  DAN diantara perilaku seorang murid dalam berguru, hendaknya tidak berguru kecuali kepada seorang guru yang ilmu-ilmu syariatnya benar-benar kuat dan mendalam. Hal ini dimaksudkan agar dengan sang guru yang ilmu syariatnya mendalam ini sang murid merasa cukup dan tidak butuh berguru lagi kepada orang lain. Tuan Guru Syekh Muhammad asy-Syanawi pernah memberitahuku, bahwa suatu ketika ia pernah berkata kepada gurunya, Syekh Muhammad as-Surawi, �Guru, aku ingin mengunjungi si guru (syekh) fulan.� Rupanya Tuan Guru tidak ingin muridnya mencari guru lain, dan berkata dengan menampakkan kecemberutan di wajahnya, �Wahai Muhammad, bila engkau belum merasa cukup denganku, lalu bagaimana engkau menjadikan aku sebagai gurumu?� Maka sejak saat itu, aku tidak pernah lagi mengunjungi guru lain sampai beliau wafat. Maka bisa diketahui bahwa orang yang sudah ditakdirkan untuk masuk ke dalam tarekat dan diambil sumpahnya oleh seorang guru yang ilmu-ilmu syariatnya kura

Khirqah

Gambar
Sebagai kata, khirqah berarti pakaian, kain, atau Sobekan kain baju. Sedangkan sebagai istilah, khirqah adalah cenderamata sebagai bentuk pensanadan dan pengijazahan dalam tarekat kesufian. Kesufian atau tasawuf tidak berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya, yang memiliki sanad yang tersambung hingga Rasulullah SAW.  Adanya sanad dapat mempertanggungjawabkan kebenaran tasawuf ini. Dan keberadaan sanad ini sekaligus sebaagi bantahan terhadap pembenci praktek tasawuf. Dengan demikian pendapat sebagian orang yang mengatakan tasawuf adalah sesuatu yang baru dan bidah adalah pendapat yang tidak memiliki dasar sama sekali. Penggunaan istilah dengan penyebutan sesuatu yang berbentuk fisik semacam ini hanya sebagai ungkapan lambang, simbolisasi, dari tradisi ilmu-ilmu sufi yang berkembang dikalangan sufi, yang hal tersebut terjadis ecara turun menurun dari guru ke murid sebagai sanad. Selain kata al khirqah, istilah-istilah lain yang biasa digunakan dikalangan sufi adalah ar-rayah (bendera), al-hiz

Relasi Guru-Murid

Gambar
Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar Ketika Nabi Musa berjumpa dengan guru yang dicarinya dan memohon kepadanya agar diterima menjadi murid, persyaratan yang diminta gurunya ialah kesabaran untuk menjaga tata krama seorang guru, yakni bersabar menanti tahapan pelajaran tanpa mendesak atau mempertanyakan sesuatu yang belum dibahas, tidak menentang, dan tidak memprotes gurunya. Dalam Alquran dibahasakan Nabi Musa menaruh harapan besar untuk diterima menjadi murid, Musa berkata kepada Khidir, �Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?� (QS. Al-Kahfi: 66) . Lalu sang guru menjawab, �Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku.� (QS. Al-Kahfi: 67). Musa agak tercengang sejenak sambil berpikir bagaimana mungkin calon guru yang baru dijumpainya mengerti kalau dia tidak sanggup untuk bersabar. Musa kembali menjawab, �Insya Allah, kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan

Sufi Road : Servanthood And What It Is (3)

Gambar
Servanthood And What It Is Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs 9. Kenalilah Ego Kalian Semoga Allah SWT tidak meninggalkan kita pada ego kita yang kotor. Waspadailah ego kalian. Dia merupakan musuh terbesar kalian yang memotong jalan kalian menuju Allah SWT. Dia berkata, �Layanilah aku, merunduklah padaku,� dan �tinggalkan segala kemauan dan keinginanmu kecuali yang ditujukan untukku. Akulah segalanya dan engkau adalah budakku.�Ibadah dan puasa adalah untuk mengenyahkan ego kalian. Untuk melemahkannya, kemudian lenyap. Karena selama ego kalian memberi perintah dan kalian mematuhinya, kalian tidak dapat meraih apapun dari Hadirat Ilahi. Hanya ada satu Sultan. Dan kalian pastilah hamba-Nya. Thariqat adalah suatu pelatihan untuk mencapai akhlak yang baik. Kalian harus melupakan dan memerangi ego kalian, lalu terimalah dan bersuka cita dengan kemauan Tuhan kalian. Jangan pernah lalai dalam mengagungkan Tuhan kalian, kalau tidak kalian akan terbelenggu dengan ego kalia

Sufi Road : Servanthood And What It Is (2)

Gambar
Servanthood And What It Is Maulana Shaykh Muhammad Nazim Al-Haqqani Al-Naqshbandi qs 5. Bersama Allah SWT Jangan biarkan pikiran kalian disibukkan dengan urusan dunia. Tetaplah bersama Allah SWT. Pemikiran kalian dan segalanya dari diri kalian.Kalian adalah seorang manusia. Makhluk tertinggi dan yang paling berharga di antara semua makhluk. Kehormatan hanya bagi mereka yang mengabdi dan mereka akan banyak dikejar agar mereka berpaling dan melenceng dari arah yang dituju. Hanya itu yang dapat mereka lakukan. Mereka tidak dapat merenggut jiwa kalian. Mereka mungkin dapat meraih jasad ragawi kalian, lalu merenggutnya; namun mereka tidak dapat menyentuh Iman dalam hati kalian. Kalau tidak bersama Allah SWT, maka hati kalian bersama dunia. Mereka tidak dapat mendekati kalian. Allah SWT akan melindungi kalian dan mereka tidak dapat menyentuh kalian. Bila hati kalian bersama Allah SWT, maka gerakan jasad ragawi kalian tidak pernah akan membahayakan kalian. Tidak pernah!Kita tidak dapat membay