Postingan

Menampilkan postingan dengan label feature

Cara Mudah Menulis Berita Jenis Feature

Cara Mudah Menulis Berita Jenis Feature | Tentu kalian pernah mendengar istilah tulisan feature kan? Apa yang kalian tahu tentang tulisan jenis ini? Mungkin di antara kalian ada yang menjawab, feature itu tulisan yang deskriptif dan naratif. Nah, jawaban itu benar. Feature adalah salah satu jenis berita yang ditulis dengan cara naratif dan deskriptif sehingga seolah-olah pembaca sedang membaca cerita tentang peristiwa atau kejadian yang dilaporkan.  Sejatinya, tidak ada kesepakatan dari para ahli jurnalistik mengenai definisi feature. Masing-masing mereka memberikan definisi tersendiri tentang feature. Yang jelas, feature adalah sebuah tulisan jurnalistik yang tidak mesti mengikuti rumus 5w + 1 H sebagaimana lazimnya sebuah berita. Tetapi, ia mengedepankan jawaban dari why dan how dari sebuah peristiwa.  Baca Juga: Pengertian dan Nilai-Nilai Berita Dari sekian banyak pengertian mengenai feature, kita dapat mengenali karakteristik feature, diantaranya:  Mengandung segi human interest

Kalau Mau Menjadi Jurnalis, Menanaklah!

Gambar
"Kalau kalian mau jadi jurnalis sukses, menanaklah!"ujar Reyadi kepada sejumlah teman yang sedang duduk-duduk pagi itu. "Anam sekarang sukses menjadi jurnalis karena dia dulu rajin menanak," lanjutnya. Mereka yang mendengarkan kelakar tersebut hanya senyum-senyum. Guyonan seperti itu kerap dipakai oleh saya dan teman-teman. Dulu, ketika masih aktif di Lembaga Pers Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (LPM-Instika), Hairul Anam terkenal sebagai tukang menanak nasi. Ia lebih rajin ketimbang saya dan teman-teman. Soal menanak kami memang kalah, tapi soal makan malah sebaliknya, kami lebih rajin ketimbang dia. Bahkan, karena brengseknya teman-teman, dia pernah tidak disisakan nasinya, padahal dialah yang susah-payah menanak nasi tersebut. Tentu saja soal menanak tak ada kaitan langsung dengan kesuksesan dia dalam menapaki karir sebagai jurnalis. Di luar kebiasaannya menanak, dia memang seorang yang selalu punya target dalam melakukan sesuatu. "Dal

Saya, Jurnalistik, dan Koran di Madura

Gambar
Saya menyukai jurnalistik, tapi tidak cocok jadi wartawan. Komunikasi, sebagai prasyarat menjadi wartawan, adalah masalah utama yang menghambat saya. Saya pendiam dan tidak lincah. Lebih sering jadi pendengar ketimbang bicara. Padahal, kata guru, seorang wartawan harus cerewet dan kritis. Dua tahun lalu, saya memang aktif di dua lembaga pers: Lembaga Pers Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah ( LPM Instika ) dan BlogAnnuqayah . Dua-duanya memberi saya banyak pengetahuan. Di Blog Annuqayah saya mendapat tugas meliput hal-hal yang berkaitan dengan PP. Annuqayah Lubangsa Selatan, Guluk-Guluk, Sumenep, tempat saya mondok, sementara di LPM Instika saya mendapat tugas meliput di luar PP. Annuqayah (sesuai tema).  Persentuhan saya dengan dua lembaga tersebut membuat pengetahuan tentang jurnalistik saya kian banyak. Saya belajar kepada guru-guru yang memang sudah memiliki banyak wawasan tentangnya. Di Blog Annuqayah, mislanya, ada K. M. Mushthafa yang sudah malang melintang di dunia lit

Seorang Nenek dalam Angkutan

Gambar
Perempuan itu duduk tepat di samping saya ketika mobil yang kami tumpangi akan melaju. Di jok depan dan tengah sudah penuh sesak oleh penumpang dan berbagai macam bawaannya. Hanya di jok belakang, tempat saya dan seorang teman duduk, masih tersisa sedikit tempat untuknya. Rupanya, perempuan itu cukup familiar. Ketika mobil mulai melaju, ia mengajak kami bicara. Mula-mula, ia bertanya tujuan kami. Saya jawab, mau ke pondok. Hari itu, 3 Juni 2012, saya memang baru selesai berkunjung ke rumah teman di Desa Lanjuk, Manding, Sumenep. Sepanjang perjalanan, ia mendominasi pembicaraan. Kondisi ini disebabkan karena dia berbicara menggunakan bahasa Madura halus. Saya menjadi rikuh untuk menimpali, khawatir salah ucap. Maklum, penguasaan bahasa Madura halus saya sungguh tak karuan. Ada banyak kosa kata yang dia ucapkan terdengar asing di telinga saya.  Meski rikuh, saya tetap merasa nyaman. Nasihat-nasihatnya memunculkan bayangan wajah almarhumah nenek, penuh keakraban. Sambil memberi nasihat, t

Fiksi

Gambar
Saat membaca berita tentang penyerangan 75 tentara ke Markas Polres OKU, Sumatera Selatan, 7 Maret 2013, saya membayangkan ia adalah adegan fiksi. Namun, adegan tersebut gagal membuat saya kagum karena fiksi yang sesungguhnya tampaknya lebih menarik. Di film The Expandable , misalnya, aksi Jason Statham dan Sylvester Stallon lebih bisa membuat adrenalin saya terpacu. Akhir-akhir ini saya memang kerap membayangkan sejumlah kejadian memilukan di negeri ini sebagai sebuah fiksi. Sebagai fiksi, tentu saja ia hanya rekaan pikiran, tak pernah benar-benar terjadi dalam kehidupan. Persis dongeng-dongeng pengantar tidur. Namun, lagi-lagi, dongeng kancil yang mencuri timun masih tampak lebih menarik ketimbang peristiwa-peristiwa tersebut. Menghadirkannya sebagai fiksi merupakan salah satu upaya menenteramkan hati dari gempuran berita-berita negatif yang diproduksi media setiap hari. Sebagaimana kita tahu, negeri ini dikelola dengan keributan yang sungguh luar biasa. Oleh para penguasa, kita dibu

Datangya.com, Situs Undangan Pernikahan Online

Gambar
contoh undangan pernikahan online. Diambil dari  Datangya.com Rabi'us Tsani, bagi umat Islam, adalah bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Tak heran jika beberapa hari terakhir banyak kita dengar kabar orang-orang yang mau menikah. Apakah Anda termasuk di antara orang-orang itu? Bila iya, undanglah saya untuk memeriahkan hari bahagia Anda. Insya Allah saya akan datang dengan tangan terbuka (alias tanpa kado). :) Benar, jangan sungkan untuk mengundang saya. Saya akan senang sekali karena pernikahan selalu membawa berkah, utamanya terhadap hobi saya: kuliner. :p Kenapa? Sulit mengirim undangan karena daerah saya pinggiran (pinggir gunung maksudnya, bukan pinggiran kota)? Ah, Anda lebih kuno dari saya rupanya. Saya yang hidup di kaki gunung saja tahu bagaimana cara berkirim undangan yang mudah. Nih, saya kasih bocoran. Dengarkan baik-baik ya? (dengarkan apa baca sih?). Anda kenal situs Datangya.com ? Hah, tidak kenal? Oh, may dog! Baiklah, saya ceritakan khusus untuk Anda,

Ingin Ngothel

Gambar
Dalam keadaan pikiran buntu, biasanya saya habiskan waktu dengan mengotak-atik berkas-berkas di komputer. Kebiasaan itu kadang mendatangkan suasana baru. Beberapa dokumen lama, setelah saya baca, kadang malah menghadirkan ide segar dalam kepala untuk menjadi bahan tulisan. Terlebih lagi, membacanya membuat saya kerap termotivasi untuk menulis lebih lanjut. Beberapa hari lalu, saya kembali melakukan aktivitas tersebut. Saya membuka-buka file dengan harapan mendapat ide menarik setelah sekian jam kepala kosong. Namun, hingga lama di depan komputer, saya tidak menemukan satu ide pun. Yang saya temukan malah bukan ide menulis, melainkan keinginan untuk memiliki sepeda onthel. Keinginan itu bermula dari sebuah ebook yang dikeluarkan oleh situs www.sepedaku.com , sebuah situs yang membahas tentang banyak hal berkaitan dengan sepeda. Saya mencoba melihat-lihat dan sesekali membacanya. Ebook tersebut berjudul �Indonesia dari Atas Sepeda. Cantik sekaligus menyedihkan�. Saya tidak membacanya sec