Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bandwidth Management

Cara Membuat Batas/Limit Bandwidth User Hotspot Mikrotik

Gambar
Membatasi/Limit Bandwidth pada Hotspot Mikrotik merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Mengingat Wireless Hotspot dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki hak akses, sehingga agar terciptanya keadilan dan kesejahteraan yang merata pada segenap user hotspot diperlukan Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik. Metode Pembatasan Bandwidth Hotspot Mikrotik ada 2 : - Built-in limiter merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot Mikrotik yang menggunakan parameter rate-limit di server-profile untuk melimit total traffic dari jaringan hotspot sedangkan jika ingin limit per user bisa menggunakan rate-limit di user-profile. Built-in Limitation dilakukan secara otomatis dan mudah tetapi tidak memungkinkan melakukan implementasi HTB. - Custom limitation merupakan metode Limit Bandwidth Hotspot Mikrotik yang menggunakan parameter Incoming-packet-mark dan outgoingpacket-mark pada user-profile. Dengan menggunakan Custom Limitation anda bisa melakukan implementasi HTB dan melakukan limit

Tutorial Mikrotik : Menggabungkan & Menambahkan Koneksi 2 ISP + Failover

Gambar
Bagaimana cara menggabungkan sekaligus menambahkan koneksi dari 2 ISP yang berbeda menjadi 1 dan jika salah satu putus link tidak down? Pertanyaan ini lah yang akan kita cari jawabannya dan kita ulas di Tutorial Mikrotik Indonesia kali ini. Pada Tutorial Mikrotik kali ini, saya menggunakan 2 koneksi Internet dari 2 ISP yang berbeda. ISP 1 = Three mobile broadband (USB Modem) --> port usb1 IP Address : Dynamic ISP 2 = Telkomsel Flash (Android Tethering) --> port wlan1 IP Address : 192.168.43.1 Perangkat yang saya gunakan adalah Mikrotik RB751U-2HND . Perangkat ini memiliki 5 Port ethernet, 1 wlan, dan 1 port USB. Ketiga port ini akan kita gunakan untuk membangun sistem Dual ISP + Failover. Disini saya coba menggunakan USB Modem sebagai koneksi ke ISP Three, dan wlan1 untuk koneksi dari HP Android ke ISP Telkomsel. Jika anda ingin menggunakan port ethernet saja atau port lainnya silakan dapat Anda sesuaikan sendiri setingan di tutorial ini. Interface yang digunakan : 1. ppp-out -

Tutorial Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Gambar
Shared Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth tiap client dengan rate yang bervariasi tergantung aktif tidaknya client lain dalam jaringan. Dengan menggunakan metode ini maka jika salah satu client tidak aktif (offline) maka alokasi bandwidth nya akan diberikan ke client lain. Melanjutkan skenario sebelumnya tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik , kita misalkan ada 2 client yaitu client 1 dan client 2 masing-masing akan mendapatkan alokasi bandwidth 256kbps/256kbps. Sehingga total bandwitdh mikrotik untuk 2 client tersebut adalah 512kbps/512kbps. Jika client 1 tidak menggunakan alokasi bandiwidthnya, maka jatah bandwidthnya akan diberikan kepada client yang lain, sehingga client 2 akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimum. Konfigurasi yang pertama kali dilakukan adalah konfigurasi untuk membatasi penggunaan bandwidth untuk kedua client sekaligus.  Konfigurasi ini juga berfungsi sebagai pembatasan bandiwidth parent. Perintah yang dapat digunaka

Tutorial Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Gambar
Simple Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth Mikrotik secara sederhana (simple) menggunakan menu Simple Queue Mikrotik. Dengan menggunakan static bandwidth control maka alokasi bandwidth mikrotik untuk masing-masing client akan tetap. Misalnya client 1 akan mendapatkan alokasi bandwidth yaitu sebesar 256kbps/256kbps, begitu juga dengan client 2. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : queue simple add name=limit-1 target-addresses=10.10.10.10 max-limit=256000/256000 queue simple add name=limit-2 target-addresses=10.10.10.20 max-limit=256000/256000 Atau bisa juga menggunakan Winbox, masuk ke menu Queues --> Simple Queues Pengujian atau monitoring terhadap aktifitas bandwidth yang sudah dibatasi dapat dilihat dengan menggunakan menu torch, dan interface yang dimonitor adalah interface ether2, karena interface ini yang terhubung ke jaringan lokal. Perintah yang digunakan sebegai berikut : tool torch ether2 src-address=10.10.10.0/24 A

Penjelasan Queue Tree & PCQ serta Penerapannya di Mikrotik

Gambar
Pengaturan dan managemen Bandwidth di Mikrotik tidak dapat lepas dari fitur Queue. Ada dua jenis Queue yang dapat digunakan di Mikrotik, yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Untuk penjelasan tentang Simple Queue sudah pernah saya bahas disini : Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Nah, kali ini kita akan membahas Penjelasan Queue Tree & PCQ (Per Connection Queue) serta Penerapannya di Mikrotik. Queue Tree  Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik . Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue. Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas

Cara Menghitung dan Menggunakan Burst pada Simple Queue Mikrotik

Gambar
Cara Menghitung Burst untuk simple queue Mikrotik. Sebelumnya saya pernah membahas tentang burst di artikel ini Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik. Pada kesempatan ini, saya akan coba bahas lagi tentang burst bandwidth yaitu Cara Menghitung dan Menggunakan Burst pada Simple Queue Mikrotik . Lama waktu ideal untuk mengakses sebuah situs harusnya tidaklah lebih dari 10 hitungan jari atau 10 detik. Hal ini diperlukan untuk memberikan kenyamanan bagi user dalam melakukan aktivitas browsing. Maka tak ada salahnya kita memberikan aliran Bandwidth yang cukup besar pada 10 detik pertama, dan selanjutnya kita batasi untuk memberikan download file yang biasanya lebih dari 10 detik. Burst pada simple Queue bertujuan untuk mengijinkan aliran data tertinggi untuk beberapa periode waktu. Fasilitas ini berguna untuk membatasi pemakaian bandwidth secara berlebihan dan terus menerus bagi user-user yang rakus akan bandwidth. Hanya pada beberapa periode waktu tertentu sajalah user mendapatkan

Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing Menggunakan Layer 7

Gambar
Limited Download dan Unlimited Browsing adalah salah satu teknik manajemen Bandwidth yang efektif untuk membagi bandwidth secara adil. Karena, jika bandwidth download tidak dibatasi, maka akan menggangu kecepatan internet pengguna lain dalam satu jaringan. Akibatnya, jika ada beberapa pengguna yang melakukan download apalagi menggunakan IDM, maka pengguna lain yang cuma browsing tidak kebagian bandwidth. Nah, untuk mengatasi hal ini, maka teknik Limited Download dan Unlimited Browsing ini kita terapkan. Pada Mikrotik, teknik ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara yang simpel dan efektif adalah menggunakan filter Layer 7 Protocol . Yang belum tau apa itu Layer 7 Protocol, silakan baca disini . Oke, kita mulai Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing menggunakan Layer 7 Protocol . 1. Buat daftar extensi file yang masuk filter download di Layer 7 protocol. Silakan copy dan paste script berikut ke Terminal Mikrotik kemudian tekan enter. Jika ekste

Tenik Burst Bandwidth pada Mikrotik

Gambar
Pernahkah anda mengalami ketika sedang menggunakan internet untuk browsing speed nya kenceng banget, tapi ketika dipake buat download kenceng nya Cuma di awal aja selama beberapa detik, setelah itu jadi lemot banget kecepatan download nya. Ada yang pernah mengalami hal tersebut?  Ya, itulah yang disebut dengan teknik Burst Bandwidth . Fitur burst ini tidak hanya terdapat pada Mikrotik saja, tapi penggunaannya lebih mudah jika menggunakan Mikrotik. Burst adalah fitur yang menungkinkan client mendapatkan alokasi bandwidth lebih dari alokasi bandwidth maksimum yang disediakan dalam selang waktu tertentu.  Hal ini sangat menguntungkan bagi client yang hanya menggunakan internet untuk aktivitas browsing, karena kecepatan dalam browsing akan bertambah, walaupun hanya beberapa detik saja. Namun hal ini akan membuat proses pembukaan halaman web lebih cepat.  Lain halnya dengan client yang menggunakan untuk download, seperti yang sudah saya ceritakan di awal. Client yang melakukan aktivitas dow